Performa reproduksi pada sapi potong peranakan limosin di wilayah Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk

Main Article Content

Ruswandono Wirjatmadja

Abstract

Tinggi rendahnya status reproduksi sekelompok ternak, dipengaruhi oleh lima hal sebagai berikut: angka Kebuntingan (Conception Rate), jarak antara kelahiran (Calving Interval), angka Perkawinan per kebuntingan (Service per Conception), umur pertama kali kawin, Estrus post partus (bulan).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi sapi Peranakan Limosin dari program Inseminasi Buatan di Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, dengan jumlah sapi betina yang diamati 109 ekor dan umur rata-rata antar 2 – 5 tahun. Metode yang digunakan adalah survey yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan peternak, catatan yang ada pada peternak dan inseminator, pengamatan langsung di lapangan. Pakan yang diberikan jerami, hijauan (rumput gajah), dan dedak Padi. Data diperoleh dari data sekunder yang berasal dari wawancara langsung dengan peternak, catatan yang ada pada peternak dan insemiantor, serta pengamatan di lapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif untuk melihat rata – rata dan standar deviasinya. Data yang diambil meliputi : umur pertama kali kawin, angka konsepsi (Conception Rate), angka perkawinan per kebuntingan (Service per Conception), calving Interval (bulan), estrus post partus (bulan), Nilai dari hasil survei terhadap sapi limosin sejumlah 109 ekor sapi limosin betina sehat dan sudah dua kali atau lebih beranak diperoleh hasil sebagai berikut : umur pertama Kawin 18,00 + 0,39 bulan, conception rate 63,24 + 1,01 %, estrus post partus 1,90 + 0,83 bulan, Service per Conception 1,78 + 0,05, Calving Interval 13,00 + 0,77 bulan.

Keywords:
Reproduksi, Sapi Peranakan Limosin Betina
References
Anonimus. 1984. Pedoman Pelaksanaan Inseminasi Buatan. Direktorat Bina Produksi Peternakan Dirjen Peternakan Deptan. Jakarta.

Anonimus. 1995. Petunjuk Praktis Beternak Sapi Potong. Cetakan Pertama. Kanisius Yogyakarta

Anonimus. 1997. Petunjuk Penampungan, Produksi, Distribusi dan Evaluasi Semen Beku. Balai Besar Inseminasi Buatan. Singosari Malang

Anonimus. 2009. Laporan Pembangunan Peternakan Jawa Timur. Dinas Peternakan Provinsi Tingkat I Jawa Timur. Wonocolo, Surabaya.

Blakery and Bade, 1994. Estrus Detection in Diary Cattle. Baslille Sympotium in Agliculture Research. Maryland. USA

Buchanan, Noakes, dan Hawk. 1996. Reproduction in Farm Animal. 4th Edition. Lea and Febiger. Philadelphia. USA.

Hafez, B. 2000. Reproduction In Farm Animals. Seventh Edition. Lea and Fibringer. Philadelphia. USA.

Hunter. RHF. 1995. Fisiologi dan Teknologi Reproduksi Hewan Betina Domestik. ITB. Bandung.

Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran Ternak. Cetakan pertama. Airlangga University Press. Surabaya.

Partodihardjo, S. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Cetakan ketiga. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.

Salisbury, G.W., N.L. Vandemark., and R. Januar. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Pada Sapi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Toelihere, M.R. 1985. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Toelihere, M.R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Cetakan ketiga Angkasa. Bandung.

Article Details

Author Biography

Ruswandono Wirjatmadja, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Laboratorium Reproduksi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya