Deteksi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kucing dengan Metode Plaque Index
Main Article Content
Abstract
Penyakit periodontal adalah penyakit yang sering pada kucing terutama yang menyerang bagian gigi dan mulut. Penyakit periodontal menyebabkan hewan mengalami anoreksia, halitosis, kesulitan membersihkan dirinya dan menyebabkan penyakit sistemik seperti komplikasi penyakit jantung, rheumatoid arthritis serta gangguan kebuntingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian kesehatan mulut dan gigi kucing dengan metode plaque index. Penilaian akan diukur berdasarkan derajat gingivitis, plaque, calculus, furkasi serta periodontitis pada tiap ekor kucing. Sehingga didapatkan data gambaran ciri-ciri khas dari penyakit periodontal di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif observatif yaitu melakukan pemeriksaan periodontal secara menyeluruh. Kucing yang digunakan adalah kucing berpemilik dan kucing liar yang ada di Surabaya sejumlah 62 ekor. Kucing yang diperiksa dilakukan anastesi umum. Observasi mulut dan gigi dilakukan menggunakan metode plaque index dengan bantuan dental mirror, periodontal probe, eksplorer dan disclosing agent. Hasil penelitian menunjukkan kasus periodontal terbanyak ditemukan pada gigi molar dan premolar pada bagian maxilla.
Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR. Classification of Diseases and Conditions Affecting the Periodontium. In: Carranza’s Clinical Periodontology. 12th ed. Elsevier Saunders: St. Louis, Missouri; 2015:45.
Perrone JR. 2013. Small Animal Dental Procedures for Veterinary Technicians and Nurses. Iowa (US): J Wiley.
White SC, Pharoah MJ. Oral Radiology: Principles and Interpretation. 5th ed. St. Louis, Missouri: Mosby; 2004:314-24
Bell AF. 1965. Dental disease in the dog. J Small Anim Pract 6 : 421-428.
Carranza FA, Newman MG, Takei HH. 2006. Clinical Periodontology 9th ed. WB Saunders Company. Philadelphia, http://www.pps.unud.ac.id/thesis.pdf. (tanggal akses 19 Desember 2012).
Hale FA. 1998. Dental caries in the dog. Journal of Veterinary Dentistry, 15 : 79–83. Halim Lavy E, Goldberger D, Friedman M, and Steinberg D. 2012. pH Values and Mineral Content of Saliva in Different Breeds of Dogs. Israel Journal of Veterinary Medicine, 67 (4), December.
Manuel ST.Abishek P.Kundabala M. 2010. Etiology of tooth discoloration- a review. Nig Dent. J. 18: 56-63.
Ratmini NK, Arifin. 2011. Hubungan Kesehatan Mulut dengan Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Ilmu Gizi, Vol 2 (2), Agustus 2011:139-147. Denpasar.
Ward E. 2005. Dental Disease. Kanada. Lifelearn Inc.
Wilson GJ. 2002. Feline Dentistry and Oral Cavity Disease. Sydney. Post Graduade Foundation in Veterinary Science of The University of Sydney.
Zambori C, Tirziuq E, Nichita I, Cumpanasoiu, C, Gros, RV, Seres, M., Mladin, B., dan Mot, D. 2012. Biofilm Implication in Oral Diseases of Dogs and Cats. Anim. Biotechnol.
Puspitasari A, Amaliy A, Rahmiati DU. 2021. Gambaran Radiografi Penyakit Periodontal pada Kucing Jantan Lokal Berambut Pendek di kampus Jatinangor Universitas Padjadjaran. Jurnal Veteriner Vol 22 No 1.
Cekici A, Kantarci A, Hasturk H, Van Dyke TE. 2013. Inflammatory and Immune Pathways in the pathogenesis of Pariodontal disease. Periodontology 2000 Vol 64 no 1 : 57-80
Niemiec BA. 2008. Periodontal Disease. Elsevier Inc 23(2) : 72-80
Noeld-Gehrig JS. 2003. Dental Plaque Biofilms.
Elvira, Widyastuti SK, Utama IH. 2014. Karakteristik Karang Gigi pada Kucing. Indonesia Medicus Veterinus. Vol 3 No 2 : 99 – 106.