Prevalensi Kejadian Infeksi Cacing Hati (Fasciola sp) pada Sapi Potong di Rumah Potong Pegirian Surabaya Tahun 2014
Main Article Content
Abstract
Ternak ruminansia sangat berperan penting untuk kehidupan manusia, selain menyediakan bahan makanan, wol, kulit, pupuk kandang juga sebagai sumber tenaga untuk kegiatan pertanian. Penyakit Fasciolosis merupakan salah satu penyakit penting dalam peternakan ruminansia. Rumah Potong Hewan adalah tempat yang mudah untuk melihat tingkat prevalensi Fasciolosis Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prevalensi infeksi cacing Fasciola sp dan perbandingan prevalensi infeksi cacing Fasciola sp antara Sapi Potong di Rumah Potong Pegiriian Surabaya Tahun 2014.
Selama bulan April 2014 sampai Juli 2014 prevalensi fasciolosis di RPH Pegirian Surabaya terdapat 4,89 %. Kejadian Fasciolosis tertinggi terjadi pada musim basah yaitu pada periode bulan April 2014 sampai Mei 2014 dan kejadiannya menurun saat mulai musim kemarau periode bulan Juni 2014 sampai Juli 2014. Kejadian infeksi sering ditemukan pada jenis Sapi Madura sebanyak 53 ekor. Jenis Sapi Bali (34 ekor), Sapi Onggole (30 ekor) dan Sapi Simental (31 ekor) juga ditemukan infeksi Fasciola sp dengan nilai prevalensi yang tidak berbeda jauh. Jenis Sapi Limosin menunjukkan kejadian paling rendah terinfeksi Fasciola sp yaitu sebanyak 28 ekor.
Adiwinata, R.T. 1955. Cacing-cacing yang Berparasit pada Hewan Menyusui dan Unggas di Indonesia. Hamera Zoa 62: 229-247.
Akoso, T. B. 1996. Kesehatan Sapi. Kanisius, Yogyakarta.
Anonimous. 2009. Janssen Animal Health Hold Fluke Seminar. Procceding. Diunduh 15 Januari 2012
Anonimus. 2013. Cacingan Pada Sapi Jangan Dianggap Enteng. Info Medion. Diunduh 13 April 2014
Arora, S.P. 1995. Pencernaan Mikroba pada Hewan Ruminansia. Penerjemah: Retno Muwarni. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Balitvet. 1991. Penelitian Penyakit pada Kerbau Rawa di Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Penelitian bersama antara Sub Balitvet Banjarbaru, BPPH wilayah V dan Dinas Peternakan DT 11 Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Brotowidjoyo, D. M. (1987). Parasit dan Parasitisme, Edisi Pertama. Media Sarana Press, Jakarta.
Brown, D.S. 1978. Pulmonates molluscs as intermediate hosts fordi genetic trematodes. In : Pulmonate, Vol.II A.V.FRETTER and J.PEAKE (Eds.). Academic Press, London, New York, San Fransisco. pp. 287-333
Brown, H.W. 1979. Dasar Parasitologi Klinis. PT Gramedia, Jakarta.
CDC. 2006. Fasciolosis. http://www.dpp.cdc.gov/dpdx. Diunduh 15 Januari 2012
Dixon, K.F. 1964. The relative suitability of sheep and cattle as host for liver fluke Fasciola hepatica. J. Helmint. 38:203-212.
Estuningsih, S.E., S. Widjajanti, G. Adiwinata, and D. Piedrahita. 2004. Detection of coproantigen by sandwich ELISA in sheep experimentally infected with Fasciolagigantica. Trop. Biomed. 21(2):51-56.
Grove dan Newell. Animal Biology. Structure Fasciola hepatica Reproduction. 1950. http://www.micrographia.com/specbiol/helmint/platyhel/trem0100/fa112gan.htm. Diunduh tanggal 15 Januari 2012
Hambal, M., Sayuti, A., Dermawan, A. Tingkat Kerentanan Fasciola gigantica Pada Sapi Kerbau Di Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Veteriner Medika. ISSN : 0853-1943. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Syah Kuala. Aceh.
Heryanto A, Koeswari I dan B. Bodra Irawan. 1994. Teknik Penghitungan Telur Cacing Strongyle dan Interpretasinya. Pusvetma. Surabaya
Kusumamiharja, S. 1992. Parasit dan Parasitosis pada Hewan Ternak dan Hewan Piaraan di Indonesia. Pusat Antar. Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Levine, N.D. 1990. Parasitologi Veteriner. S. Soekardono (Penerjemah). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Malek, E.A. 1980. Snail-Transmismitted Parasitic Disease. Vol 11. CRC Press. Inc.
Melvin, Brooke., Sadun. 1959. Trematode Eggs Found in Stool Specimens of Humans. CDC
Mohammed, N. 2008. Fasciola hepatica. http://www.nenad mohamed.com.html.
Muchlis A. 1985. Identitas Cacing Hati (Fasciola sp.) dan Daur Hidupnya di Indonesia. Thesis Ph.D. Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Murtidjo, B. 1993. Beternak Sapi Potong. Yogyakarta: Kanisius, cetakan ke 3.
Ngurah D.D.M. dan A.A.G. Putra (1997). Penyidikan Penyakit Hewan C. V. Bali Media, Denpasar.
Noble, E.R. dan G. A. Noble (1989). Parasitologi : Biologi Parasit Hewan, Edisi Kelima. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Pane, I. 1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Jakarta: Gramedia.
Purwono. 2010. Fasciolosis. http://www.pur07_vet.wordpress.com. Diunduh tanggal 15 Januari 2012.
Santosa, U. 1995. Prospek Agribisnis Penggemukan Pedet. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soesetya, R.H.B. 1975. The prevalence of Fasciola gigantica infection in cattle in West Java. Indonesia. Mal. Vet. J. 6: 5-6.
Spithill, T.W., P.M. Smooker, and D. Copeman. 1999. Fasciolagigantica: Epidemiology, Control, Immunology and Molecular Biology. In Fasciolaspp. Dalton J.P. (ed). CABI, London
Sugeng. 1993. Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suhardono. 1997. Epidemiology and control of fasciolosis by Fasciolagigantica in ongole cattle in West Java. Ph.D. thesis. James Cook University of North Queensland, Australia.
Suolsby, E. J. L. 1986. Helmints Protozoa and Arthopoda of Domesticated Animal. Edisi ke-4. Bailliere Tinolali, London.
Suweta, I.G.P., G.G. Putra, G. Septika, dan G.K. Mayer. 1978. Fascioliasis pada Sapi Bali. Buletin Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan Udayana, Bali
Thienpont, D., Rochette, F., Vanparijs, O.F.J., Diagnosing helminthiasis by coprological examination, Janseen Research Foundation, Beerse, Belgium, (First edition 1979, Second edition 1986).
Vatta, A.F., Letty, B.A. Van der Linde, M.J., Van Wijk, E.F., Hansen, J.W., Krecek, R.C.,2001. Testing for clinical anaemia caused by Haemonchus spp. in goats farmed under resource-poor conditions in South Africa using an eye colour chart developed for sheep. Vet. Parasitol. 99, 1-14
WHO (World Health Organization). 2011. Fascioliasis. http://www.who.int/neglecteddiseases/diseases/fascioliasis/en/.