Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Tepung Bekicot (Achatina Fulica) Terhadap Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa pada Mencit (Mus Musculus)
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepung bekicot (Achatina fulica) terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus).Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah mencit sebagai control, mencit yang diberi tepung bekicot 1 g, 2 g, dan 3 g. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada tanggal 4 Agustus sampai 18 Agustus 2014. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Varian (ANOVA).Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ada pengaruh tepung bekicot (Achatina fulica) terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus). Perlakuan pemberian tepung bekicot (Achatina fulica) 3 g mampu meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa dibandingkan dengan pemberian tepung bekicot (Achatina fulica) 1 g dan 2 g.
Amrullah, I.K., 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Satu Gunung budi, Bogor.
Arrington, L.R., 1972. Introductory Laboratory Animal. The Breeding, Care and Management of Experimental Animal Science. The Interstate Printers and Publishing., New York.
Berata, I Ketut, 2010. Studi Patologi Kejadian Cysticercosis Pada Tikus Putih. Fakultas Kedokteran Hewan. Universits Udayana.
Bloom & Fawcett, 2004. Buku Ajar Histologi E/12. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Champbel, 2004. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Faranita, O.V., 2009. Kualitas Spermatozoa Pada TikusWistar Jantan Diabetes Melitus. Laporan Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.
Hafez, E.S.E., 1987. Semen Evaluation. InHafez, E.S.E (Ed.). Reproduction in Farm Animals. Lea and Febiger. Philadelphia.
Hartono,1988. Histologi Veteriner Jilid II, Organologi. Laboratorium Histologi, Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hartono, 1992. Histologi Veteriner Jilid II. Organologi. Laboratorium Histologi,Bagian Anatomi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Heffner, Linda & Danny J. Schust, 2006. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi ke 2
Iriandini, 2012. Pengaruh Aplikasi Cahaya Terhadap Spermatozoa Mencit (Mus musculus). Fakultas Kedokteran Hewan Sam Ratulanggi. Manado.
Kaspul, 2004. Kualitas Spermatozoa Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Setelah Perlakuan Dengan Boraks. Bioscientiae Volume 1, Nomor 2
Komplang, IP., 1979. Pendayagunaan Bekicot. Kongres Biologi IV. Bandung
Kusumawati, D., 2004. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Gadjah MadaYogyakarta: University Press.
Malole, M.B.M dan C.S.U. Pramono, 1989. Penggunaan Hewan – hewan Percobaan di Laboratorium. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Parakkasi, A., 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia, Jakarta.
Rahardja, Boedi Setya, 2011. Pengaruh Penggunaan Tepung Daging Bekicot (Achatina fulica) pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan, Ratio, Konversi Pakan dan tingkat Kelulushidupan Benih Ikan Patin (Pangatus pangatus). Universitas Airlangga. Surabaya.
Riskana, T., 1999. Pengaruh Kafein Terhadap Peningkatan kadar Asam Urat Pada Darah Mencit. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan. Program S1 FakultasMalang: Kedokteran. Unibraw.
Robinson, D., Singh D.N., 2001. Alternative Protein Sources for Laying Hens. A report for the Rural Industries. Research and Development Corporation.Publication No00/144. www.rirdc.gov.au/reports/Index.htm
Rohmad, 2012. Diktat kuliah dasar aneka ternak. Uniska. Kediri(http://rohmatfapertanian.wordpress.com/2012/08/06/diktat-aneka-ternak-mencit) diakses pada tanggal 11 Januari 2014.
Setijono, Marcellino Mardanung, 1985. Mencit (Mus musculus) sebagai hewan percobaan.(skripsi). Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.
Setyadi, A.D., 2006. Organ Reproduksi Dan Kualitas Sperma Mencit (Mus musculus). Yang Mendapat Pakan tambahan Kemangi (Ocinum Basilium) Segar. Skripsi
Smith, B.J. dan S. Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Smith, J.B. dan Soesanto, 1997. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Coba di Daerah Tropis. UI Press. Jakarta.
Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Proyek Pengembangan GuruSekolah Menengah Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi DepartemenJakarta: Pendidikan.
Suharto, 1999. Pengolahan Bekicot Untuk Pakan Ternak. Balai Penelitian Ternak. Bogor
Tabu, Charles Rangga, 2002. Penyakit ayam dan penanganannya – vol 2. KanisiusYogyakarta.(Online)(http://books.google.co.id/books?id=9QnxNifPCQgC&pg=PA106&dq=pakan+mencit&hl=id&sa=X&ei=mIvSUqWpA8eOrQfG7oGoDQ&redir_ esc=y#v=onepage&q=mencit&f=false) diakses pada tanggal 11 Januari 2014
Toelihere, M.R., 1981. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Penerbit Angkasa.Bandung.Program Studi Teknologi Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Toelihere, M.R, .1985. Inseminasi Buatan Pada Ternak.Penerbit Angkasa : Bandung.
Toelihere, M.R., 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Bandung: Penerbit Angkasa.
Watson, Roger, 1997. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Widodo, Wahyu, 2002. Nutrisi dan Pakan Unggas Konstektual. Depdiknas. Jakarta
Widodo W., 2010. Bahan Pakan Unggas Non Konvensional. Buku Ajar Fakultas
Peternakan Universitas Muhammadiyah. Malang. http://wahyuwidodo.staff.umm. ac.id/files/2010/ 01/.pdf
Qauliyah, 2006.Mekanisme Kerja Beberapa Antioksidan. (http://astaqauliyah.blogspot.com)
Yatim, Wildan, 1996. Histologi. Bandung: Tarsito.